Jumat, 26 Maret 2021

Komunikasi Mahasiswa Dengan Dosen Ptiq Di Era Pandemi Covid-19

 



Komunikasi adalah proses penyampaian informasi baik itu pesan, ide, gagasan, dan berita dari satu pihak ke pihak lainnya,  komunikasi dapat dilakukan secara verbal dan non verbal, non verbal  dapat berupa tulisan, gambar, maupun video. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan, dengannya  manusia dapat saling bertukar ilmu pengetahuan bahkan menjalin keakraban, sebagai penyampaian informasi ilmu pengetahuan, komunikasi berperan penting dalam sistem pendidikan, proses pengajaran tatap muka terbilang efektif dalam kegiatan belajar mengajar, bukan hanya penyampain ilmu pengetahuan tetapi pembelajaran tatap muka juga mengajarkan beberapa hal yang tidak diajarkan di mata pelajaran yang dipelajari di perkuliahan seperti tata krama dan sebagainya. Di tahun ini, sistem pembelajaran tatap muka digantikan dengan sistem pembelajaran online, hal  ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang telah mengjangkiti seluruh dunia.

 Pandemi merupakan sebuah epidemi yang telah menyebar ke berbagai benua dan negara, dan umumnya menyerang banyak orang, epidemi sendiri ialah istilah yang digunakan untuk mengetahui peningkatan jumlah kasus penyakit yang tiba tiba pada populasi area tertentu. Sudah setahun pandemi covid menyerang umat manusia yang mengakibatkan banyak proses yang tidak berjalan dengan efektif dibandingkan pada masa sebelum datangnya Covid-19, semua bidang terkena dampak dari pandemi ini, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun pendidikan, hampir semua kegiatan yang dulunya dilakukan dengan bertatap muka digantikan dengan metode online. Pandemi juga menyerang proses komunikasi, bahkan pandemi ini menjadi penyebab timbulnya banyak noise dalam penyampain informasi saat ini.

Menurut De Vito (dalam Ruliana 2018), gangguan komunikasi atau noise adalah gagguan yang mendistorsi pesan dalam komunikasi, berupa gangguan yang bisa menghalangi penerima informasi dan menghalangi sumber ketika mengirimkan suatu pesan kepada penerima pesan. Banyak hal yang menjadi gangguan dalam komunikasi ketika masa pandemi ini datang.  

Perguruan Tinggi Ilmu Al-quran merupakan kampus yang berfokus pada hafizh dan tilawah Al-Qur’an juga menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh bagi mahasiswanya untuk  mencegah penyebaran Covid-19, selama metode pembelajaran jarak jauh atau online, komunikasi mahasiswa kepada dosen  mengalami perubahan,  pendekatan personal menjadi kurang, komunikasi antara dosen hanya aktif dalam kegiatan belajar mengajar selebihnya komunikasi yang terjalin antara mahasiswa dan dosen bersifat pasif.

Dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh juga sering kali terjadi noise dalam prosesnya, baik dari pihak mahasiswanya dan pihak dosen sendiri, noise yang terjadi tidak hanya satu melainkan ada banyak yang berasal dari metode perkuliahan jarak jauh, noise yang terjadi ialah :

 1.      Jaringan yang tidak stabil

Tidak semua mahasiswa PTIQ menetap di perkotaan, ada sebagian mahasiswa yang menetap di pedesaan atau tempat yang belum secanggih perkotaan, akibat perbedaan lokasi ini maka tingkat kekuatan jaringan tentu berbeda maka, sering terjadi mahasiswa tidak dapat mengikuti proses perkuliahan dikarenakan jaringan yang kadangnya tidak stabil sehingga mahasiswa tidak dapat masuk ke link perkuliahan yang telah diberikan dan juga tidak dapat mengikuti proses perkuliahan sepenuhnya.

2.      Paket data internet

Dikarenakan perbedaan wilayah, selain tingkat kekuatan jaringan yang berbeda juga ada perbedaan tarif kuota internet, seperti yang dilansir Kuotamedia.net, zona wilayah adalah wilayah yang mambatasi kuota data tertentu, apakah paket internet itu bisa diakses di zona tertentu atau tidak, maka hal ini juga berbeda beda kesanggupan oleh mahasiswa mengingat jika menggunakan aplikasi Video Conference memakan banyak kuota data. Bantuan yang diberikan kepada Mahasiswa juga terbilang sedikit mengingat bantuan kuota data tersebut hanya dibagikan sekali pada semester ganjil, sedangkan pada semester genap ini belum ada bantuan kuota data yang diberikan kepada mahasiswa.

3.      Perbedaan zona waktu

Masih terkait dengan perbedaan wilayah, maka beda wilayah juga berbeda waktu, patokan perkuliahan PTIQ Jakarta adalah Waktu Indonesia Barat (WIB) , proses perkuliahan kadang tidak sepenuhnya di ikuti oleh mahasiswa yang berada di luar zona WIB, ketika proses perkuliahan berlangsung akibat dari perbedaan zona waktu maka beberapa di bagian wilayah tertentu lebih dulu memasuki waktu sholat, maka beberapa mahasiwa menjeda aktivitas perkuliahannya untuk melakukan kewajiban sholat.

             Sebenarnya masih banyak lagi noise yang terjadi ketika perkuliahan jarak jauh dilaksanakan yang menyebabkan proses komunikasi menjadi terhalang atau terhambat, dikarenakan pandemi covid-19 komunikasi antara mahasiswa dan dosen bersifat monoton yaitu hanya aktif saat perkuliahan berlangsung, berbeda dengan perkuliahan tatap muka interaksi antara mahasiswa dan dosen juga aktif saat berada di luar kelas.

            Pandemi covid-19 juga menjadi ukuran bahwa fasilitas internet di Indonesia belum merata bahkan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebutkan ada 12.548 desa dan kelurahan yang belum teraliri akses internet 4G.  Ini penyebab sinyal 4G tersebut belum merata. Kita semua berharap bahwa pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan semua proses dapat kembali efektif,