Sebagai manusia kita hidup selalu disandingkan dengan baik atau buruk, benar atau salah, pemenang atau pecundang, biasa atau istimewa, kita hidup dengan pilihan, maka sejatinya keadaan kita saat ini adalah hasil dari pilihan pilihan kita dimasa lalu dan pilihan pilihan kita dimasa sekarang yang akan menentukan kita dimasa depan, contoh kecilnya, guru mengumumkan bahwa minggu depan akan diadakan ulangan harian, maka jika pilihan kita hanyabelajar atau tidak, jika kita mempersiapkan bisa jadi kita mudah saat mengerjakan ulangan harian, lalu mendapatkan nilai yang memuaskan begitupula sebaliknya jikalau kita memilih untuk santai-santai maka bisa jadi kita sulit mengerjakan ujian lalu kecewa dengan nilai kita, lazim kita ketahui bahwasanya menjadi orang istimewa itu sulit dibanding menjadi orang biasa biasa saja,menjadi orang istimewa itu membutuhkan perjuangan lebih dibanding orang biasa, orang istimewa itu sedikit sedangkan orang yang biasa biasa saja itu jumlahnya banyak.
Dengan pemahaman
seperti ini jikalau kita menginginkan sesuatu seperti orang lain dan
mendapatkan apa yang ia dapatkan maka pilihan pilihan kita harus sama seperti
orang itu, sesederhana itukah?? Yap memang sesederhana itu, jika kita ingin
masuk surganya Allah seperti nabi Muhammad ﷺ maka pilihan pilihan yang
beliau buat harus kita pilih, beliau memilih menjahui maksiat maka kita juga
jahui, beliau senantiasa berperilaku baik maka kitapun begitu, dan yang
lainnya. Orang orang istimewa itu senantiasa sedikit bisa kita lihat dalam
suatu perumahan yang diamana diperumahan tersebut ada masjid, pada saat sholat
subuh banyak gak yang berjamaah? Karena sedikit yang memilih untuk bangun pagi
dan sholat berjamaah, bahkan di dalam alquran mengatakan, hanya sedikit yang
bersyukur, hanya sedikit yang yang mau beriman, allah selalu mengatakan sedikit
untuk kualitas yang baik.
قَلِيلًا
مَّا تَشْكُرُونَ ......
(.....Amat sedikitlah kamu
bersyukur)Q.S [7] 10.
Mari kita lihat
barapa banyak orang indonesia yang suka baca buku di Indonesia, UNESCO menyebutkan
Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca
sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat
memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang
yang rajin membaca, maka bisa simpulkan bahwa orang istimewa itu sedikit.
Keputusan ada
ditangan kita. Hidup adalah pilihan dan kita bebas menentukan, kalau kita ingin
menjadi istimewa maka pilihan pilihan kita haruslah seperti pilihan pilihan
orang istimewa dan ingat yang sedikit itu belum tentu baik tapi yang baik itu
sedikit.
Saya menyarankan untuk
membaca Beyond The Inspiration , buku yang menjadi referensi penulisan
ini, dibuku tersebut dikupas tuntas tentang hidup adalah pilihan.