
Akhir akhir ada sebuah tren di Istgram stories yaitu "Add Yours", tren ini merupakan semacam tantangan seperti menunjukkan foto masa kecil ataupun memposting foto kalian bersama sahabat berdua, bertiga dan bersebelasan. Tapi sayangnya dengan fitur ini dapat dengan mudah untuk membagikan informasi pribadi kita secara sadar. Hal ini pun jadi perbincangan hangat di jagat media sosial.
Mulai dari awalnya
memposting foto masa kecil, sampai ke hal yang begitu terstruktur seakan akan
kita akan mendaftarkan diri ke sesuatu hal, contohnya tempat lahir, alamat
rumah, nama ibu kandung, bahkan foto selfie bareng ktp beserta tanda tangan digital. Sepertinya
hal ini memang dimanfaatkan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab,
mereka melihat peluang yang dimana orang orang kita akan selalu mengikuti tren bahkan tidak ingin ketinggalan.
Kita dapat melihat berapa orang yang mengikuti tren tersebut, ada di bagian
add yoursnya itu seperti 1k, 7k, atau 11k yang mengindikasikan jumlah orang yang
menggunakan tren tersebut. Dan cukup sangat disayangkan orang yang melakukan
tren selfie bareng ktp sampai saat ini
ada 11 ribu orang, ini jumlah yang sangat banyak loh. Padahal mereka sudah punya
ktp jadi bisa dikatakan sudah dewasa. Berarti ini memandakan kurangnya edukasi
mengenai bagaimana berinternet dan bermedia sosial dengan baik.
Data yang begitu
lengkapnya tersebar di media sosial, maka jangan kaget jika tiba tiba ada
penagih utang yang datang karena bisa jadi data tersebut dijadikan untuk pendaftaran
pinjaman online padahal bukan kita yang melakukan pinjaman, bisa juga kita di teror dengan kiriman kiriman aneh, atau mendapatkan pesan yang aneh juga, hal
tersebut mungkin saja terjadi kepada kita jika tidak waspada, bahkan sudah ada kejadian seperti diatas..
Kejahatan seperti ini
dinamakan social engineering yang merupakan teknik manipulasi psikologi agar
individu maupun grup mau melakukan sesuatu atau menyerahkan informasi tertentu
secara sukarela, Teknik ini tidak hanya digunakan pada sosial media tetapi juga
pada layanan komunikasi lainnya, seperti melalui telepon yang mengaku sebagai
costumer service atau link tautan melalui aplikasi pesan atau email.
Jika ada sesuatu hal yang
menyuruh kita untuk mengisi data pribadi, harus kita tau tujuan pengisian
tersebut untuk apa, misalnya untuk pembuatan rekening, tetapi kalau pengisian
tersebut tidak diketahui untuk apa dan tidak ada infomasi lebih lanjut maka hal
seperti ini perlu kita hati hati untuk mengisinya. maka dari itu mari bermedia sosial dan berinternet dengan bijak.