Tidak dapat dipungkiri bahwasanya perkembangan teknologi
informasi sangat pesat, informasi bertebaran di mana mana, hal ini tentunya sangat
baik, memudahkan semua orang untuk
mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Tetapi, banyaknya informasi tidak
menjadikan orang yang mengambil informasi tersebut menjadi pintar, akan tetapi,
ada beberapa informasi yang begitu negatif atau bahkan informasi bohongan yang
bertebaran.
Kita dapat melihat perkembagan media sosial, semua orang
memilki medianya sendiri yang dapat menghasilkan atau membuat sebuah informasi
untuk mereka sebarkan ke banyak orang, semua orang dapat menjadi jurnalis untuk
medianya sendiri, maka hal ini memudahkan seseorang untuk menyebarkan berita
palsu.
Minat baca memang sangat penting,
sering kita dengar atau baca sebuah kalimat yang berbunyi, jika buku adalah
jendela dunia, maka membaca adalah kunci untuk membuka jendela tersebut, akan
tetapi setelah minat baca berkembang , maka ada satu hal yang penting untuk dikembangkan
juga, itu adalah kecermatan dalam melihat informasi/berita.
Saya agak miris setelah melihat kenalan saya, ketika kami berdiskusi mengenai vaksin Covid
19, ia memberikan infomasi mengenai ngerinya vaksin, kami pun bertanya tentang
darimana ia mendapatkan informasi semacam itu, dia mengatakan dari WORDPRESS.
Heii sejak kapan sebuah artikel dari wordpress mengalahkan sebuah jurnal yang
ditulis oleh ahli dan di publikasikan di tempat yang memiliki syarat untuk di
publikasikan, ia lantas mengatakan bahwa informasinya valid dikarenakan tulisan
itu ditulis oleh mahasiswa yang kuliah di Turki. Heii…… sejak kapan seorang
mahasiswa, yang menempuh pendidikan di luar negeri, ia menulis sesuatu maka
hal itu dapat dipastikan valid. Dari banyaknya jurnal penelitian mengenai
vaksin anda lebih percaya kepada artikel yang dituliis di Wordpress dan ditulis
oleh seorang mahasiswa.
Berangkat dari kasus di atas maka kita perlu cermat dalam
memilah informasi, apakah informasi ini dapat dijadikan sandaran ilmu pengetahuan
kita atau tidak. Nah langkah langkah
untuk menverifikasi sebuah informasi itu adalah :
1. Menanyakan sumber informasi itu nyata atau
tidak, jangan sampai kita membaca sebuah artikel yang disana ada nama yang
memiliki gelar professor lalu memberikan sebuah pernyataan mengenai sesuatu,
bisa jadi professor tersebut hanya akal akalan dari penulis. Maka kita perlu
memastikan apakah sumber informasi itu nyata atau tidak
2. Jika sumbernya memang ada dan nyata, maka
kita perlu memastikan bahwasanya orang tersebut betul betul mengatakan seperti itu.
Bisa jadi penulis hanya asal comot nama sehingga tulisa dia terkesan profesional
3. Jika memnag sumbernya nyata, dan orangnya
nyata, maka apakah orang tersebut bermaksud demikian. Bisa jadi penulis
menyalahartikan sebuah pernyataan dari seorang ahli.
4. Yang terakhir kita perlu mencari tau, apakah
sumber media yang menyampaikan terpercaya atau tidak.
4 hal tersebut merupakan filter untuk menyaring sebuah
infomasi yang kita dapatkan, alangkah lebih baiknya juga jika kita memiliki
teman untuk diajak diskusi, karena bisa saja kita termakan hoax tatapi kita
tidak menyadari itu, maka perlunya teman diskusi untuk bersama sama menilai
atau meninjau sebuah infomasi.